Rabu, 03 Agustus 2011

DASYATNYA KEMATIAN DAN AZAB KUBUR II

Berita ini menunjukkan bahwa kianat itu salah satu sebab siksa kubur, dan apa yang mereka lihat itu sebagai peringatan jangan sampai kianat. Ada keterangan bahwa bumi ini tiap hari berseru sampai lima kali:
1. Hai anak Adam anda berjalan di atas belakangku dan kembalimu di dalam perutku.
2. Hai anak Adam anda makan berbagai macam di atas belakangku dan anda akan dimakan ulat di dalam perutku.
3. Hai anak Adam anda tertawa di atas belakangku, dan akan menangis di dalam perutku.
4. Hai anak Adam anda bergembira di atas belakangku dan akan berduka di dalam perutku.
5. Hai anak Adam anda berbuat dosa di atas belakangku, maka akan tersiksa di dalam perutku.
Amr bin Dinar berkata: Ada seorang penduduk kota Madinah yang mempunyai saudara perempuan di hujung kota, maka sakitlah saudaranya itu kemudian mati, maka setelah diselesaikan persiapannya dibawa ke kubur, kemudian setelah selesai mengkuburkannya dan kembali pulang ke rumah ia teringat pada bekas yang dibawa dan tertinggal dalam kubur, maka ia minta bantuan orang untuk menggali kubur itu kembali, dan sesudah digali terjumpa bekasnya, ia berkata kepada orang yang membantunya itu: Tolong kau gali sebab saya ingin mengetahui bagaimana keadaan saudaraku ini, maka dibuka sedikit lahadnya, tiba-tiba dilihat kuburnya menyala api, maka segera ia meratakan kubur itu, dan kembali kepada ibunya, bertanya: Bagaimanakah kelakuan saudaraku dahulu itu? Ibunya berkata: Mengapakah kau menanyakan kelakuan saudaramu, padahal ia telah mati?
Anaknya tetap minta supaya diberi tahu tentang amal perbuatan saudaranya itu, lalu diberitahu bahwa saudaranya itu biasa mengakhirkan sembahyang dari waktunya, juga tidak dalam keadaan bersuci, dan diwaktu malam sering mengintai rumah-rumah tetangga untuk mendengarkan bicara-bicara mereka lalu disampaikan kepada orang lain sehingga mengadu-adu antara mereka, dan itulah sebabnya siksa kubur. Kerana itu siapa yang ingin selamat dari siksa harus menjauhkan diri dari sifat namimah adu-adu (mengadu domba di antara jiran tetangga dan lain orang) supaya selamat dari siksa kubur dan mudah baginya menjawab pertanyaan Malaikat Munkar Nakir.
Nabi s.a.w. bersabda: Seorang muslim jika ditanya dalam kubur, maka ia terus membaca: Asyhadu an laa ilaha illallah wa anna Muhammad abduhu warasuluhu, maka itulah yang tersebut dalam firman Allah: Allah menetapkan orang-orang yang beriman dengan kalimah yang teguh di mana hidup di dunia dan di akhirat (iaitu kalimah laa iiaha illallah, Muhammad Rasulullah).Dari ketetapan itu terjadi dalam tiga masa:
1. Ketika melihat Malakulmaut.
2. Ketika menghadapi pertanyaan Munkar Nakir.
3. Ketika menghadapi hisab di hari qiamat.
Dan ketetapan ketika melihat Malakul maut dalam tiga hal:
1. Terpelihara dari kekafiran, dan mendapat taufiq dan istiqamah dalam tauhid sehingga keluar rohnya dalam Islam.
2. Diberi selamat oleh Malaikat bahwa ia mendapat rahmat.
3. Melihat tempatnya di syurga.
Dan ketetapan dalam kubur juga ada tiga hal:
1. Diberi ilham oleh Allah untuk menjawab dengan jawapan yang diredhai Allah.
2. Hilang rasa takut dangentar.
3. Melihat tempatnya di syurga sehingga kubur menjadi salah satu kebun syurga.
Adapun ketetapan ketika hisab juga dalam tiga hal:
1. Allah memberinya ilham sehingga dapat menjawab segala pertanyaan dengan benar.
2. Mudah dan ringan hisabnya.
3. Diampunkan segala dosanya.
Ada juga yang menyatakan bahwa ketetapan itu dalam empat masa:
1. Ketika mati.
2. Didalam kubur sehingga dapat menjawab pertanyaan tanpa gentar atau takut.
3. Ketika hisab.
4. Ketika berjalan di atas Sirat sehingga berjalan bagaikan kelajuan kilat.
Jika ditanya tentang soal kubur bagaimanakah bentuknya? Maka Ulamak telah membicarakannya dalam berbagai pendapatnya, sebahagian berkata: Pertanyaan itu hanya kepada roh tanpa jasad, dan di saat itu roh masuk ke dalam jasad hanya sampai di dada. Ada pendapat berkata: Rohnya di antara jasad dan katan. Dan yang sebaiknya seorang mempercayai adanya pertanyaan dalam kubur tanpa bertanyakan dan sibuk dengan caranya. Dan kita sendiri akan mengetahui bila kita sampai di sana.
Maka bila ada orang menolak adanya soal Munkar Nakir dalam kubur, maka penolakannya dari dua jalan:
1. Mereka berkata: Ia tidak mungkin menurut perkiraan akal, sebab menyalahi kebiasaan tabiat alam.
2. Atau ia berkata: Tidak ada dalil yang menguatkan.
Pendapat pertama bahwa ia tidak mungkin dalam akal, kerana menyalahi kebiasaan tabiat alam. Pendapat ini bererti meniadakan kenabian dan mukjizat, sebab para Nabi itu semuanya dari manusia biasa dan tabiat mereka sama, tetapi mereka telah dapat bertemu dengan Malaikat dan menerima wahyu, bahkan laut telah terbelah untuk Nabi Musa a.s. demikian pula tongkatnya menjadi ular, semua kejadian itu menyalahi tabiat alam, maka orang yang menolak semua itu bererti keluar dari Islam.
Jika ia berkata: Tidak ada dalil, maka hadis-hadis yang diterangkan sudah cukup untuk menjadi alasan bagi orang yang akan mahu menerima kenyataan. Firman Allah: Dan siapa yang mengabaikan peringatanKu (ajaranku) maka ia akan merasakan kehidupan yang sukar (kehidupan sukar ini ketika menghadapi pertanyaan dalam kubur).

Firman Allah yang bermaksud "Setiap yang bernyawa akan merasai mati dan sesungguhnya pahala kamu akan dibalas pada hari Khiamat." Surah Ali Imran ayat 185. Rasulullah SAW bersabda "Sebelum berlakunya Hari Qiamat, akan terdapatnya kematian yang amat menakutkan dan kemudian dari itu berlakulah tahun-tahun gempa bumi"Demikian pula ayat: Allah akan menetapkan hati orang-orang mukmin dengan kalimah yang teguh di dunia dan di akhirat. Dari Said bin Al-Musayyab dari Umar r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda: Jika seorang mukmin telah masuk ke dalam kubur, maka didatangi oleh dua Malaikait yang menguji dalam kubur, lalu mendudukkannya dan bertanya, sedang ia mendengar suara derap kasut mereka ketika kembali, lalu ditanya oleh kedua Maiaikat itu: Siapa Tuhanmu, dan apakah agamamu, dan siapa Nabimu, lalu dijawab: Allah Tuhanku, dan agamaku Islam, dan Nabiku Nabi Muhammad s.a.w. Lalu Malaikat itu berkata: Allah yang menetapkan kau dalam kalimat itu, tidurlah dengan tenang hati. Itulah erti: Allah menetapkan mereka dalam kalimah hak. Adapun orang kafir zalim maka Allah menyesatkan mereka tidak memberi petunjuk taufiq pada mereka, sehingga ketika ditanya oleh Malaikat: Siapa Tuhanmu, apa agamamu dan siapa Nabimu, maka jawab orang kafir atau munafiq: Tidak tahu. Maka oleh Malaikat dikatakan: Tidak tahu, maka terus dipukul dengan pentung (pukul), sehingga jeritan suaranya terdengar semua yang di alam kecuali manusia dan jin. (Dan andaikan didengar oleh manusia pasti pengsan).
Abu Hazim dari Ibn Umar r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda kepada Umar: Bagaimanakah kau hai Umar jika didatangi oleh kedua Malaikat yang akan mengujimu di daiam kubur iaitu Munkar Nakir hitam keduanya kebiru-biruan siung keduanya mengguris bumi, sedang rambut keduanya sampai ke tanah dan suara keduanya bagaikan petir yang dahsyat, dan matanya bagaikan kilat yang menyambar? Umar bertanya: Ya Rasulullah apakah ketika itu saya cukup sedar sebagaimana keadaanku sekarang ini? Jawab Nabi s.a.w.: Ya. Berkata Umar: Jika sedemikian maka saya selesaikan keduanya dengan izin Allah. Nabi s.a.w. bersabda: Sesungguhnya Umar seorang yang mendapat taufiq.
Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi s.a.w. bersabda: Tiada seorang yang mati meiainkan ia mendengkur yang didengar oleh semua binatang kecuali manusia, dan andaikata ia mendengar pasti pengsan, dan bila dihantar ke kubur, maka jika ianya soleh (baik) berkata: Segerakanlah aku, andaikan kamu mengetahui apa yang didepanku daripada kebaikan nescaya kamu akan menyegerakan aku. Dan bila ia tidak baik maka berkata: Jangan terburu-buru, andaikan kamu mengetahui apa yang di depanku daripada bahaya nescaya kamu tidak akan terburu-buru. Kemudian jika telah ditanam dalam kubur, didatangi oleh dua Malaikat yang hitam kebiru-biruan datang dari arah kepalanya, maka ditolak oleh sembahyangnya: Tidak boleh datang dari arahku sebab adakalanya ia semalam tidak tidur kerana takut dari saat yang seperti ini, lalu datang dari bawah kakinya, maka ditolak oleh baktinya pada kedua orang tuanya: Jangan datang dari arahku, kerana ia biasa berjalan tegak kerana takut dari saat yang seperti ini, lalu datang dari kanannya, maka ditolak oleh sedekahnya: Tidak boleh datang dari arahku kerana ia biasa sedekah kerana takut dari saat yang seperti ini, lalu ia datang dari kirinya maka ditolak oleh puasanya: Jangan datang dari arahku, kerana ia biasa lapar dan haus kerana takut dari saat yang seperti ini, lalu ia dibangunkan bagaikan dibangunkan dari tidur.
Lalu ia ditanya: Bagaimana pendapatmu tentang orang yang membawa ajaran kepadamu itu?


la tanya: Siapakah itu?
Dijawab: Muhammad s.a.w.?
Maka dijawab: Saya bersaksi bahwa ia utusan Allah. Lalu berkata kedua Malaikat itu: Engkau hidup sebagai orang mukmin, dan mati juga mukmin. Lalu diluaskan kuburnya, dan dibukakan baginya segala kehormatan yang dikurniakan Allah kepadanya. Semoga Allah memberi kita taufiq dan dipelihara serta dihindarkan dari hawa nafsu yang menyesatkan, dan menyelamatkan kami dari siksa kubur, kerana Nabi s a.w. juga berlindung kepada Allah dari siksa kubur.
Aisyah r. a. berkata: Saya dahulunya tidak mengetahui adanya siksa kubur sehingga datang kepadaku seorang wanita Yahudi minta-minta, dan sesudah saya beri ia berkata: Semoga Allah melindungi kamu dari siksa kubur. Maka saya kira keterangannya itu termasuk tipuan kaum Yahudi, lalu saya ceritakan kepada Nabi s. a. w. maka Nabi s. a. w. memberitahu kepadaku bahwa siksa kubur itu hak benar, maka seharusnya seorang Islam berlindung kepada Allah dari siksa kubur, dan bersiap sedia untuk menghadapi kubur dengan amal yang salih, sebab selama ia masih hidup maka Allah telah memudahkan baginya segala amal salih.
Sebaliknya bila ia telah masuk dalam kubur, maka ia akan ingin kalau dapat diizinkan untuk melakukan satu hasanat saja, tetapi tidak diizinkan, sehingga ia sangat menyesal semata-mata, kerana itu seorang yang berakal harus berfikir dalam hal orang-orang yang telah mati, kerana orang-orang yang telah mati itu, mereka sangat ingin kalau dapat akan sembahyang dua rakaat berzikir dengan tasbih, tahmid dan tahlil, sebagaimana ketika di dunia, tetapi tidak diizinkan, lalu mereka hairan pada orang-orang yang masih hidup membazirkan waktu dalam permainan dan kelalaian semata-mata.
Wahai pembaca sekelian, jagalah dan siap-siapkan harimu, sebab ia sebagai pokok kekayaanmu, selama engkau mem perhatikan pokok kekayaanmu, maka mudah bagimu mendapatkan atau mencari untung laba, sebab kini dagangan akhirat agak sepi dan tidak laku, kerana itu rajin-rajinlah mengumpulkan sebanyak mungkin daripadanya, sebab akan tiba masa dagangan itu sangat berharga sebab pada saat ia berharga maka kita tidak akan dapat mencari atau mencapainya. Kami mohon semoga Allah memberi taufiq untuk bersiap-siap menghadapi saatnya, dan jangan sampai menjadikan kami dari golongan yang menyesal seningga ingin kembali ke dunia tetapi tidak diizinkan, juga semoga Tuhan memudahkan atas kami sakaratul maut, dan kesukaran kubur, demikian pula pada semua kaum muslimin dan muslimat. Amin.

Tidak ada komentar: