Lihat gambarnya Benazir Bhuto? Kita gak nyangka kan? Dia?? Apa lagi. Bahwa dirinya akan segera menuju alam barzakh. Di foto besar headline Jawa Pos itu, Bhuto diperlihatkan sedang memperbaiki riasannya di acara kampanye di Rawalpindi, Pakistan. Hehe, maksude opo? Hubungane endi? Ya itu. Masihkah kita sempat memperbaiki diri sebelum kita dijemput Izra'il? Boro-boro, kereta jurusan Madiun-Surabaya aja gak tau apa namanya, apalagi berangkat jam berapa...
Miris kalo denger ada yang bilang, nikmati masa mudamu sebelum masa tuamu. Justru di masa muda kita yang masih punya energi extra inilah harusnya kita bergerak untuk memperbaiki diri. Seperti analogi cinta, witing tresno jalaran soko kulino. Hehe, salah, ya? Gak papa, disambungin aja. Kalo kita tak terbiasa melakukan, maka tak akan muncul rasa cinta. Yang ada juga males. Kalo gak terbiasa melakukan sesuatu kemudian melakukannya, maka akan terasa sangat berat. Kalo sudah ketamu hal seperti itu, kadang orang malah lari. Bukan menghadapi tantangan. Oh, mungkin ini lebih cocok, sedikit demi sedikit akan menjadi bukit. Dengan melakukannya sedikit demi sedikit tapi continue, maka kita akan terbiasa melakukan sesuatu hingga rasanya akan jadi ringan. Kayaknya hukum ini gak cuma berlaku buat kebaikan tapi juga kejahatan atau maksiat sekalipun.
Beberapa bulan kemarin aku beli VCD, inyaAllah produksi NCR, judulnya Malam Pertama di Alam Kubur. Jadi inget buku keroyokannya Aidh Al Qarni, dkk? Ya emang dibuat berdasar buku itu. Bagus banget buat ingatkan orang. Bahwa kelak akan ada kehidupan lain setelah kehidupan kita sekarang. Dimana kita akan ditanya tentang siapa kita, Tuhan kita, Nabi, agama, apa saja yang telah kita lakukan selama hidup kita, dan mungkin masih banyak lagi. Tentang kenyataan bahwa siksa kubur itu memang nyata (masih banyak saudara kita di luar sana yang gak percaya ada siksa kubur, red). Dalam VCD itu diperlihatkan proses kehidupan. Diantaranya juga beberapa kisah nyata yang merupakan ayat-ayat kauniyah-Nya, agar kita belajar darinya. Diantara ayat yang Allah tunjukkan adalah proses otopsi seorang remaja Arab yang meninggal dalam usia belasan tahun. Setelah orang tua membongkar kuburan sang Anak dalam waktu kurang dari sehari dikubur, hanya beberapa jam saja mungkin, ternyata yang ditemuinya adalah sesosok tubuh aneh yang mengejutkan. Mayat anak yang dikasihinya berubah. Seluruh wajahnya biru keunguan, memar seperti sehabis ditonjok puluhan orang. Matanya ringsek, seperti terhantam keras sebuah palu godam. Bisa bayangkan sebuah mobil ringsek sehabis tabrakan? Yah, kurang lebih seperti itu. Mulutnya bahkan masih mengeluarkan darah segar. Sedangkan rambutnya memutih semua seperti uban, seperti orang muda yang banyak mikir kan ubanan, ya? Lha ini masih muda, masuk kuburan, mandadak jadi seperti orang tua, dalam keadaan seperti itu pula. Na'udzubilahi min dzallik.. Setelah dirunut kehidupan sang Remaja naas itu, ternyata dia melalaikan sholatnya, suka bersenang-senang, dan mabuk-mabukkan.
Kita tak tahu, kapan maut kan datang. Tapi apa salahnya kita persiapkan dari sekarang? Setidaknya kita punya bekal, pun sedikit, juga keyakinan pada-Nya. Apa kita mau tunggu tua, baru mau tobat? Kalo kita gak sempat jadi tua, piye? Kita tak kan sempat lagi tuk menghindar dari pertanyaan. Hanya lidah kelu yang sukar tuk menjawab. Pun sebenarnya kita tahu jawabannya. Yang kan terlontar hanyalah satu kata, yaitu TIIDAAAAAAAAAA................................KKK!!!!!!! Karena lidah sudah tak mampu lagi berkata. Orang-orang yang semasa hidupnya adalah orang sombong, takkan mampu lagi menafikkan kebesaran dan kekuatan Rabbnya. Apalah arti harta yang dimilikinya, tak kan mampu menyuap para malaikat yang keras. Dan Allah sangatlah keras adzabnya.
Pada cerita yang lain, mungkin diantara antum sudah pernah mendengar suara dari file MP3 hell's scream atau underground voice. Jauh di Siberia sana para ilmuwan mengadakan penelitian tentang pergeseran lempengan bumi. Mereka membuat sebuah lubang yang sangat besar di permukaan bumi dan menempelkan microphone super sensitive di dinding-dinding tanah. Bentuk lubangnya seperti spiral. Tujuannya sih untuk mendengarkan ataw membuktikan bahwa bumi memang terdiri dari lempengan yang senantiasa bergeser, eh, apaan tuh yang malah mereka dapet? Suara ratusan mungkin jutaan manusia, laki-laki perempuan yang berteriak seperti sedang disiksa. Kontan saja mereka heboh, antara percaya gak percaya. Bahkan, banyak diantara mereka yang stress gara-gara mikirin suara itu. Wallahu 'alam bishowab.
Dalam ceramah yang disampaikan oleh ustad Rofi' Munawar, Lc di kawasan Tandes, banyak sekali orang yang tak percaya pada kehidupan setelah mati. Terutama mereka yang atheis, tentunya. Sedangkan dari sekian banyak film yang saya lihat, orang yang menuhankan selain Allah hanya berpikir bahwa setelah mati hanya akan ada surga. Oh, dia yang mati sudah jadi malaikat. Lalu, masih dari ustad Rofi', apa yang akan didapat oleh para koruptor dan penjahat lain di kehidupan setelah mati? Padahal selama hidup, mereka bersenang-senang di atas penderitaan orang lain. Menginjak-injak kaum lemah. Dalam penjara pun mereka masih bisa bersenang-senang, pun dalam tempo yang singkat bisa segera keluar dari terali besi. Jika mati dia langsung jadi malaikat, lalu masuk surga? Enak ajah. Analoginya, adakah itu adil bagi yang lain? Padahal Allah bersifat Al Adl. Maka diciptakanlah surga dan neraka, dan sebelum mencapainya akan ada hari akhir, sebelum hari akhir alias kiamat ada waktu tenggang yang disebut alam barzakh. Ini adalah masa tunggu, bagi orang yang baik ada ganjaran yang baik, dan bagi yang jahat dan melanggar aturan atau bermaksiat akan mendapat siksa. Mungkin kita hanya akan mendapati hadits ahad tentang ini, tapi ada banyak sekali hadits ahad tentang aturan atau cerita, tapi akankah kita langsung tidak percaya? Kita lihat saja perawinya. Bisa dipercaya atau tidak. Jika sekarang sudah ada buktinya, akankah kita tiada percaya lagi?
Sabtu, 02 Agustus 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar