Bismillahi wahdah…..
Kajian Kamis pagi jam 07.00 di Masjid An-Nur STMIK AKAKOM JOGAJAKARTA
Mbahas kitab Masaa-il Jahiliyyah karya Imam Muhammad bin Abdul Wahhab
Allah memasukkan kita ke surga-Nya bukan karena amal-amal kita, karena amal kita terlalu murah untum ‘membeli’ surga milik Allah yang tak ternilai harganya. Lantas, Ustadz Adib membawakan permisalan bagi hal ini, yang menurut ana permisalan itu adalah permisalan yang sangat indah dan menggugah hati. Dan permisalan bagi Allah adalah permisalan yang lebih tinggi lagi dari permisalan ini. Permisalan itu adalah :
Ada seorang bapak yang memiliki seorang anak laki-laki. Bapak ini memerintahkan si anak untuk menabung selama 1 tahun penuh sebesar Rp 100,- per hari dan nggak boleh mbolos nabungnya. Si bapak ini menjanjikan kepada si anak dengan sebuah sepeda sepeda jika si anak melakukan apa yang diperintahkan bapak ini.
Waktu terus bergulir, si anak dengan rajinnya menabung setiap hari Rp 100,- dari uang jajannya yang hanya Rp 500,-. Dia tabung uang itu di dalam kotak tabungan atau bahasa Jawa-nya, celengan. Terus, waktu demi waktu berputar hingga sampailah saatnya 1 tahun yang telah dijanjikan. Si anak merasa gembira bukan kepalang, menjerit dan bersorak sorai. Ia lantas memecahkan celengannya tadi dengan mantap, “Prang….”
Ia ambil satu per satu uang recehnya. Lalu, ia hitung dengan cermat dan teliti uang tersebut. Ketika selesai, si anak berkata, “Wah, alhamdulillah. Aku dapet 36.500 rupiah! Pasti dapet sepeda bagus nih…”
Dengan riang gembira, anak ini berlari kepada bapaknya dan berkata, “Pak, alhamdulillah adek dah selesai nabungnya. Adek dah dapet 36.500 rupiah. Jadi beli sepeda pake uang ini kan, Pak?”
Bapaknya dengan senyum kecil berkata kepada si anak, “Adek, kamu dah berhasil nabungnya. Tapi, uang segitu mana cukup buat beli sepeda?”
Si anak ini tertunduk lesu dan berderailah air matanya. Lalu, si bapak menarik si anak ke halaman rumah dan memperlihatkan kepadanya sebuah sepeda, seraya berkata, “Adek, sepeda itu buat kamu. Bapak nyuruh kamu nabung, uangnya bukan buat beli sepeda. Tapi, bapak mbeliin sepeda kamu karena kamu patuh dan nurut sama perintah bapak. Bapak sayang banget sama kamu.”
Si anak ini kemudian tertawa lebar, mengucapkan terima kasih kepada bapaknya, melonjak menuju sepedanya yang baru dan berucap, “Makasih ya Pak. Adek juga sayang….. banget sama Bapak!”
Akhirnya, si anak itu bermain dengan sepdanya yang baru dan berbahagia karena asyiknya sepedanya itu.
—-SELESAI—-
saudaraku, jangan berhenti beramal karena amal bukan sebab kamu masuk surga Allah.
Saudaraku, teruslah beramal karena amalanmu adalah tabungan bagimu.
saudaraku, amal yang kau lakukan bukan tuk meraih surga Allah.
saudaraku, amal yang kau usahakan adalah sebab untuk meraih KASIH SAYANG DAN RIDHA ALLAH
yang dengan kasih sayang Allah itulah engkau bisa masuk surga.
Sabtu, 01 Maret 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar