Rabu, 19 September 2007

Prakata Kematian

Para pembaca yang budiman. Kematian adalah sebuah keniscayaan. Ada sekarat menyertainya. Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang dimasukkan kedalam perut seseorang. Lalu seorang lelaki menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bagian tubuh yang menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa. Begitulah salah satu gambaran tentang sakaratul maut. Sebuah proses kematian merenggut nyawa anak manusia.
Dalam menghadapi kematian manusia terbagi menjadi tiga golongan. Pertama orang sibuk dengan dunia, sehingga kesibukannya tidak mendorong untuk ingat kematian, kalaupun ingat dilakukannya dengan mencaci maut. Kedua orang yang bertaubat, sehingga sering mendorongnya untuk berbuat baik dan cemas, kiranya bertemu dengan Allah dalam keadaan lalai. Ketiga orang yang mengetahui hakekat hidup dan mati, selalu mengingat kematian sebagai saat berbahagia berjumpa dengan kekasihnya, Allah.
Banyak hadits memberikan stimulus (obyek persepsi) bagi umatnya bahwa kematian adalah garis demarkasi bagi seorang hamba dan perjuangan keimanannya. Sebab dunia adalah ladang dan akhirat tempat memetik buah. Bagi yang mempunyai mata hati dan ketajaman bashirah (pengetahuan, pengertian dan bukti), kematian adalah isyarat ilahi dalam masa-masa perjumpaan dengan sang kekasih sejati yang abadi.
Mengapa Rasullulah SAW memerintahkan kita untuk bersiap-siap menjemput maut? Sebab maut dan sekaratnya penuh dengan petaka yang selalu dimintakan perlindungan oleh orang-orang yang shalih. Menyaksikan wujud malaikat maut dan timbul rasa takut yang luar biasa didalam hati. Pasa saat manusia berdosa mengetahui tempat mereka di neraka. Dengan istiqomah (komitmen) menjalankan agamaNYa serta isti’adzah (meminta perlindungan) kepada-NYA kiranya Allah meneguhkan kita dari fitnah kematian yang amat dahsyat tsb. Perlu bekal untuk memberi sedikit polesan warna indah pada kematian kita.
Pembaca yang mulia, dalam arikel berikut ini kiranya bisa menyegarkan jiwa, melembutkan hati dan kembali mengingatkan adanya kematian. Kematian yang selalu di depan mata. Begitu dekat begitu nyata, semoga artikel2 ini dapat menambah wawasan, ilmu dan iman kita Insya Allah, selamat menyimak semoga kita termasuk dalam golongan orang yang bisa mengambil pelajaran !

Tidak ada komentar: